Sensor Pendeteksi Halangan
Tujuan
- Capasitor
- Transistor NPN
Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal (switching), stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor.
Spesifikasi dan konfigurasi pin:
- Induktor
- Ground
- Resistor Variabel
a. IR Proximity
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya.
Spesifikasi:
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm, juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative.
Spesifikasi:
LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semikonduktor yang merupakan keluarga dioda. LED dapat memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan.
Spesifikasi:
- Variabel resistor
Variabel resistor adalah resistor yang dapat berubah nilai satuan Ohm-nya dengan cara memutar-mutar tuas pemutar atau sekrup yang menggerakkan kontak geser/penyapu (wiper) yang terdapat di dalam resistor tersebut.
Variabel resistor yang memiliki tuas pemutar biasanya disebut potensio meter (potentiometer), dan yang memiliki sekrup pengatur disebut preset atau trimpot. Mengukur nilai satuan Ohm dari variabel resistor dengan Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar 12. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ξ©, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΞ©, sesuai kebutuhan.
simbol:
- Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ξ©) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V = I.R ).
- Kapasitor
kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Cara membaca nilai kapasitor :
Agar dapat menghitung nilai kode kapasitor keramik 473Z, kita perlu mengetahui lebih dahulu nilai satuannya. Hal ini perlu agar memudahkan dalam membedakan kode tiap kapasitor seperti berikut ini:
Kapasitor keramik dengan kode 473Z dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 nano Farad (nf) = 1000 piko Farad (pF) = 0,01 mikro Farad (Β΅F), umumnya yang banyak dipakai adalah satuan mikro farad dan farad yakni 1 Farad (F) = 1000000 Mikro Farad (Β΅F).
Nilai Kapasitor = 47 x 10 pangkat tiga (10x10x10) = 47 x 1000 = 47.000 piko Farad (pF) = 47 nano Farad (nF) = 0,047 mikro Farad (Β΅F).
Sedangkan huruf yang berada setelah angka atau nilainya merupakan besarnya nilai toleransi dari nilai kapasitansi kapasitor. Kode huruf tersebut tidak menentu, sehingga akan dijelaskan beberapa kode huruf untuk nilai toleransi kapasitor sebagai berikut:
Induktor
Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnetik, tegangan induksi atau arus induksi. Induktor bekerja menurut hukum Faraday. Induktor tidak lain adalah lilitan kawat pada sebuah coker atau inti logam. Pada saat arus listrik (i) melewati lilitan kawat ini, maka akan timbul fluks magnetik (NΦ) di sekitar induktor yang besarnya proporsional dengan kuat arus listrik yang melewatinya. Induktor sering disebut juga Choke. Simbol induktor sebagai berikut.
Cara membaca kode pada inductor
Maka besar nilai induktor tersebut adalah :
1. Tulis langsung digit pertama dan kedua sesuai dengan kode yang tertera yaitu 32
2. Selanjutnya digit ke tiga menandakan banyaknya jumlah koma nol, kode 3 berarti ditulis 0,001
3. S dikalikan : 32 x 0,001 maka hasilnya 0,032 Henry, untuk mengubah menjadi satuan miliHenry kamu harys melakukan perkalian dengan 1000 maka hasilnya menjadi 32 mH.
- Vcc
Pada awalnya VCC muncul ketika berbicara tentang rangkaian yang melibatkan transistor, khsusunya Bipolar Junction Transistor. Komponen-komponen elektronik aktif hampir selalu memiliki transistor di dalamnya. Sebuah IC (Integrated Circuit) bisa terdiri dari jutaan atau bahkan milyaran transistor di dalamnya.
Sebuah transistor memiliki 3 kaki yaitu Collector, Base dan Emiter. VCC menyatakan tegangan (Voltage) pada kaki Collector. Jadi istilah VCC pada awalnya merujuk kepada tegangan di Collector ini. Sedangkan tegangan pada Emiter disebut VEE. Dan di kaki Base adalah ground.
Istilah VCC dan VEE ini terus terbawa sampai sekarang bahkan kepada komponen yang tidak mengandung transistor sekalipun. VCC menyatakan power supply positif sedangkan VEE menyatakan power supply negatif. Sedangkan ground adalah netral (0 V). Kebanyakan kasus kita hanya menemukan VCC dan Ground.
Berapakah nilai VCC? tergantung spesifikasinya bisa +3.3V, +5V, +9V atau +12V dan VEE bisa -3.3V, -5V, -9V atau -12V
IR Proximity
IR Proximity sensor biasanya digunakan untuk mendeteksi benda atau halangan disekitar sensor ini. Sensor ini pada umumnya digunakan pada sebuah robot untuk navigasi dan menghindari rintangan.
Sensor ini memiliki 4 pin :
V (Vcc) : Disini kita memerlukan 5V.
G (Gnd) : Dihubungkan dengan ground.
O (Out) : Output dari sensor.
Test Pin : Dihubungkan dengan resistor variabel.
Grafik:
- Sensor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Beberapa karakteristik yang terdapat pada sensor LDR antara lain adalah :
· Tegangan maksimum (DC) : 150 V
· Konsumsi Arus Maksimum : 100 mW
· Tingkatan Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
· Puncak Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
· Waktu Respon Sensor : 20ms – 30 ms
· Suhu Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius
Fungsi Sensor LDR
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Cara Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
Grafik Kerja LDR
- Transistor
Pertama hubungkan semua komponen. Test pin dihubungkan dengan resistor variabel dan tambahkan Voltmeter yg dihubungkan dengan output sensor. Kita juga bisa menambahkan Induktor dan Kapasitor (LC circuit).
Dengan menggunakan resistor variabel, kita bisa mengatur tegangan pada Test pin.
Jika Test pin 0V, maka artinya tidak ada obstacle disekitar sensor.
Jika Test pin 5V, maka artinya ada obstacle disekitar sensor.
Pada percobaan kali ini, akan ada tiga kondisi :
Resistor variabel pada saat 100%, maka 0V pada Test Pin. Oleh karena itu kita mendapatkan 0V pada output dan artinya tidak ada obstacle disekitar sensor.
Resistor variabel pada saat 50%, maka 2,5V pada Test pin. Oleh karena itu kita mendapatkan 2,5V pada output dan artinya ada obstacle disekitar sensor.
Resistor variabel pada saat 0%, maka 5V pada Test pin. Oleh karena itu kira mendapatkan 5V pada output dan artinya ada obstacle yang sangat dekat atau dihadapan sensor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar